Tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada melakukan inovasi teknologi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan mengembangkan alat ukur kualitas tanah berbasis sensor untuk mendukung peningkatan produktivitas lahan pertanian di Desa Tlogoadi, Mlati, Sleman.
Pengembangan alat ini didasari oleh kondisi lahan pertanian di wilayah tersebut yang semakin terdesak akibat alih fungsi menjadi kawasan permukiman. Para petani menghadapi tantangan dalam menjaga kesuburan dan produktivitas tanah karena tidak adanya sarana monitoring yang memadai.
βAlat ini dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri oleh petani. Informasi kualitas tanah seperti pH, kelembapan, unsur hara Nitrogen, Fosfor, dan Kalium dapat diukur secara cepat di lapangan,β ujar Jans Hendry, S.T., M.Eng., selaku ketua tim. Informasi tersebut membantu petani dalam menentukan strategi pemupukan dan irigasi yang lebih efisien sehingga risiko gagal panen dapat ditekan.
Selain mampu menampilkan data secara langsung melalui layar LCD, alat ini juga didukung penyimpanan data untuk analisis berkala. Ke depannya, pengembangan fitur Internet of Things (IoT) direncanakan agar data kondisi tanah dapat diakses melalui perangkat digital kapan pun dibutuhkan.
Program ini melibatkan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani sehingga mereka dapat mengoperasikan alat secara mandiri. Keberhasilan implementasi alat ini menunjukkan bahwa teknologi yang dikembangkan di kampus dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
π± Mendukung Pencapaian SDGs
Inovasi alat ukur kualitas tanah ini berkontribusi dalam mewujudkan:
| SDG | Dukungan Program |
| SDG 2 β Zero Hunger | Meningkatkan ketahanan pangan melalui produktivitas pertanian yang lebih efisien |
| SDG 9 β Industry, Innovation and Infrastructure | Menghasilkan inovasi teknologi tepat guna berbasis sensor dan mikrokontroler |
| SDG 12 β Responsible Consumption & Production | Mengurangi pemborosan pupuk dan air dengan praktik budidaya berbasis data |
Dengan inovasi ini, Sekolah Vokasi UGM menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan lokal serta mendukung pembangunan berkelanjutan melalui hilirisasi teknologi ke masyarakat.