
Seiring dengan meningkatnya dampak perubahan iklim dan kebutuhan energi berkelanjutan, sistem Portable Automatic Weather Station (PAWS) berbasis Panel Surya dan baterai VRLA menjadi solusi praktis untuk pemantauan lingkungan mandiri. Dalam penelitian kolaborasi dosen, Unan Yusmaniar Oktiawati, dan mahasiswa TRE 2021, Andre Pramukti ini, sensor INA219 digunakan untuk memantau tegangan, arus, dan daya secara real-time, serta sensor BH1750 untuk memantau intensitas cahaya matahari.
Pada pengujian lapangan selama 15 hari, panel surya 30 Wp terbukti mampu menghasilkan rata-rata harian sebesar 49 – 128 Wh, lebih tinggi dari konsumsi sistem (~38 Wh/hari) dan menjaga SoC baterai VRLA antara 95–100%. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem dapat beroperasi secara mandiri bahkan dalam kondisi cuaca yang bervariasi, memenuhi tujuan SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Metode pengukuran menggunakan INA219 yang telah dikalibrasi secara internal memungkinkan pembacaan langsung daya (W), tanpa perlu melakukan perhitungan manual yaitu tegangan dikalikan arus, menjadikannya solusi efisien dan tepat untuk sistem monitoring. Ini sesuai dengan prinsip teknologi presisi dan nyata, di mana komponen dan algoritma terintegrasi cermat guna menghasilkan hasil akurat dan stabil.
Diharapkan penelitian ini dapat memperkuat ketahanan sistem PAWS melalui desain energi mandiri karena sistem ini dapat menunjukkan efektivitas sensor INA219 dan panel surya untuk pemantauan lapangan. Kolaborasi ini pula memberikan dasar implementasi teknologi ramah lingkungan dan hemat biaya dalam riset nantinya dapat dipraktekkan sebagai sistem energi terbarukan di daerah terpencil.