Yogyakarta – Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar Kapita Selekta yang kali ini menghadirkan praktisi industri, Muhammad Taukhid. Acara yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro (TRE) dan Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol (TRIK) ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan nyata mengenai prospek karir di bidang instrumentasi dan sistem kontrol.
Dalam paparannya bertajuk “Prospek Karir sebagai Instrument dan Control System di Industri Proses”, Taukhid menegaskan bahwa peran instrumentasi dan kontrol sangat krusial dalam menjaga kelancaran proses produksi industri modern. Bidang ini mendukung aspek efisiensi, keselamatan, serta keberlanjutan pada sektor-sektor vital, seperti minyak dan gas, petrokimia, hingga manufaktur.
Ia menjelaskan bagaimana rantai kerja di industri proses berjalan, dimulai dari perusahaan pemilik pabrik yang menggandeng konsultan hingga vendor penyedia teknologi. Vendor tersebut mencakup beragam spesialisasi, seperti penyedia PLC/DCS, instrumen, integrator sistem, dan panel. “Di setiap tahapan, ada peluang besar bagi lulusan teknik untuk berkarir, baik sebagai engineer maupun konsultan,” jelasnya.
Taukhid juga memaparkan secara detail lingkup pekerjaan seorang instrument engineer. Tugasnya antara lain melakukan kalibrasi berkala, menambahkan logic PLC/DCS sesuai kebutuhan, mengintegrasikan instrumen baru dengan mesin eksisting, hingga menerapkan teknologi terbaru seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI). Selain itu, aspek pemeliharaan instalasi listrik tegangan tinggi, MCC (Motor Control Center), dan motor tiga fasa juga menjadi bagian dari tanggung jawab penting.
Sementara itu, seorang automation engineer di vendor dituntut untuk menguasai pemrograman sistem kontrol, menyusun program sesuai kebutuhan pengguna, serta melakukan integrasi dengan sistem yang sudah ada. Mereka juga berperan dalam troubleshooting jika terjadi error dan memberikan pelatihan penggunaan sistem kepada pelanggan. “Profesi ini membutuhkan keuletan dan kemampuan belajar yang cepat karena setiap vendor bisa memiliki standar dan perangkat yang berbeda,” tambahnya.
Tak hanya menjelaskan peluang, Taukhid juga berpesan agar mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan soft skill seperti komunikasi, kerja tim, serta kemampuan beradaptasi dengan perkembangan global. “Mahasiswa harus siap dengan standar internasional dan perubahan teknologi yang cepat. Kuncinya adalah terus belajar dan terbuka pada pengalaman baru,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara. Mahasiswa aktif menyimak materi dan terlibat dalam diskusi, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap peluang karir di bidang instrumentasi dan kontrol. Bagi mereka, kuliah umum ini menjadi pengalaman berharga karena memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja yang akan mereka hadapi setelah lulus.
Dengan adanya kuliah umum ini, DTEDI Sekolah Vokasi UGM tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan akademik, tetapi juga membuka wawasan mereka mengenai jalur karir profesional di industri. Harapannya, mahasiswa semakin termotivasi untuk menyiapkan diri menghadapi tantangan sekaligus peluang besar di era industri yang terus berkembang.
