
Yogyakarta – Dua kuliah umum internasional bertema Internet of Things (IoT) yang digelar Program Studi Teknologi Rekayasa Internet (TRI), Sekolah Vokasi UGM, menghadirkan pengalaman belajar lintas negara bagi para mahasiswanya. Dalam dua kesempatan berbeda, dosen dari Universiti Teknologi PETRONAS (UTP), Malaysia, berbagi wawasan mendalam mengenai teori dan praktik IoT yang kini kian relevan di era industri 4.0.
Kuliah pertama diselenggarakan pada 11 Maret 2025 menghadirkan Dr. Ahmad Sobri bin Hashim yang memaparkan materi bertajuk “Internet of Things at a Glance”. Dalam sesi ini, mahasiswa TRI diajak memahami konsep dasar IoT, struktur sistemnya, hingga aplikasinya dalam berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, industri, dan kota pintar. Tak hanya menjelaskan teori, Dr. Sobri juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan lintas disiplin sebagai bekal pengembangan solusi IoT yang lebih luas.
Selanjutnya, pada 22 April 2025, giliran Ts. Dr. Mazeyanti Mohd Ariffin yang memberikan kuliah dengan fokus pada aplikasi nyata IoT. Beliau mengangkat salah satu inovasi dari tim UTP yang telah memperoleh paten, yaitu sistem IoT untuk sektor pertanian dalam menangani hama siput. Penjelasan ini mencakup keseluruhan proses mulai dari desain sistem hingga penerapannya di lapangan.
Kedua acara yang diselenggarakan secara hybrid ini mendapat respons antusias dari mahasiswa TRI. Mereka aktif dalam sesi tanya jawab, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap tantangan dan peluang di bidang IoT. Beberapa pertanyaan yang diajukan bahkan menyentuh aspek technopreneur dan pengembangan teknologi secara berkelanjutan.
Dosen pengampu kelas IoT, Unan Yusmaniar Oktiawati, menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan nilai tambah besar dalam proses pembelajaran. “Kehadiran pakar internasional membuka cakrawala mahasiswa untuk memahami IoT tidak hanya sebagai teori, tapi juga sebagai solusi nyata yang bisa diterapkan di masyarakat,” tuturnya.
Ketua Program Studi TRI, Dr. Ronald Adrian, turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan menyatakan komitmen untuk terus menghadirkan pembelajaran berbasis kolaborasi global. Ia berharap mahasiswa TRI semakin siap menghadapi tantangan industri teknologi yang terus berkembang pesat.
Melalui dua kuliah umum internasional ini, prodi TRI tidak hanya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang teknologi IoT, tetapi juga menanamkan semangat inovasi dan kolaborasi internasional sebagai bekal penting untuk berkiprah dalam dunia digital global.