Pada ajang Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SNH2PM) yang berlangsung hari Sabtu tanggal 9 November 2024 kemarin di FRC SV-UGM Kulon Progo, sebuah inovasi teknologi pengurang konsumsi energi dan sistem pakan otomatis berbasis Internet of Things (IoT) menarik perhatian peserta. Alat Pengurang Konsumsi Energi dan Sistem Pakan Otomatis menjadi salah satu sorotan utama dalam pameran tersebut.
Alat ini dirancang untuk mengoptimalkan konsumsi listrik pada berbagai kebutuhan domestik. Sedangkan alat pakan memberikan solusi praktis untuk pengelolaan pakan di peternakan. Dengan teknologi IoT, alat ini memungkinkan pengendalian jarak jauh melalui aplikasi smartphone, menjadikannya efisien dan mudah dioperasikan. Fitur utama alat pengurang konsumsi energi listrik mengurangi rugi-rugi daya listrik yang disebabkan oleh beban induktor. Alat ini dapat meningkatkan pemakaian energi sehingga lebih efisien tanpa mengurangi performa. Sedangkan alat pakan otomatis mempunyai sistem kinerja yang terintegrasi dapat memberi pakan secara berkala sesuai jadwal atau kebutuhan ternak, meminimalkan pemborosan pakan dan juga monitoring secara real-time, sehingga pengguna dapat memantau konsumsi energi dan status pakan melalui aplikasi seluler.
Menurut tim pengembang dosen Prodi Teknologi Rekayasa Elektro Departemen Teknik Elektro dan Informatika SV-UGM Bapak Ir. Maun Budiyanto, ST., MT., IPU, alat ini bertujuan mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya, selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait energi bersih dan pengelolaan sumber daya pangan. Dosen sekaligus ketua tim pengembang menjelaskan bahwa inovasi ini dapat diterapkan di skala kecil hingga menengah, seperti peternakan lokal atau rumah tangga yang ingin beralih ke sistem yang lebih modern dan ramah lingkungan. Dalam pengembangan alat ini didukung oleh mahasiswa MBKM di bawah bimbingan dari Bapak Maun yang terdiri dari Alberta Yudea Hani Santoso (TRE 21), Dzaki Fachrurrozi Budiman (TRE 21), Faradina Virdania Rahma Ayuni Affandi (TRE 21), Fuad Galih Pambudi (TRE 22), Ariska Meyny Ningrum (TRE 22), Putri Nilam Sari (TRE 22), dan Delia Nurhidayah (TRE 22). Alat yang dikembangankan berhasil memadukan dari sisi teknologi elektris, mekanis, dan juga programming.