Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) merupakan penyakit genetik progresif yang menyebabkan penurunan kekuatan otot dan mobilitas pasien. Terapi fisik yang efektif memerlukan pemantauan dan penyesuaian dengan kondisi pasien, sehingga jika tidak tepat akan menghambat kemajuan rehabilitasi. Oleh karena itu melalui penelitian yang diinisiasi oleh Hidayat Nur Isnianto beserta tim dari Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol membuat sistem monitoring tegangan otot berbasis elektromiograf (EMG) pada terapi gangguan Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) dengan Internet of Things (IoT).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Kendali, Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, UGM selama 6 bulan dimulai pada bulan Mei 2024.
Sistem ini dirancang dengan menggunakan sensor elektromyograf (EMG) untuk mengukur aktivitas listrik otot selama latihan dalam sesi terapi, kemudian mengirimkan data otot secara real-time ke ESP32. Modul ESP32 untuk mengolah dan mentransmisikan data EMG ke platform IoT, sehingga meningkatkan kemampuan pemantauan dan manajemen terapi untuk pasien DMD. Hal ini sesuai dengan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tentang [9] Industry, Innovation and Infrastructure serta Flagship terkait Kemandirian Bahan Baku Obat dan Alat-alat Kesehatan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan untuk kemandirian alat kesehatan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu memantau dan mengelola terapi DMD lebih efektif untuk memberikan data real-time yang lebih akurat, memungkinkan penyesuaian terapi yang lebih tepat, dan pada akhirnya, meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pendekatan terapi yang lebih responsif dan sesuai.