
Yogyakarta – Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada menggelar kuliah umum Kapita Selekta dengan menghadirkan Ir. Rafly Vidhyanto Raisman, S.Si., IPP., seorang praktisi muda di bidang energi dan sumber daya mineral yang saat ini berkarir di Shell Indonesia.
Dalam kuliah bertajuk “Build Your Career in E&I: Exploring Opportunities in Energy and Mineral Resources”, Rafly menjelaskan pentingnya bidang Electrical & Instrumentation (E&I) dalam industri proses dan pengolahan. Menurutnya, industri proses berperan vital dalam mengubah bahan baku menjadi produk melalui serangkaian tahapan kimia dan fisika yang terintegrasi, mulai dari penambangan, pemurnian, pencampuran, hingga distribusi produk akhir.
Ia mencontohkan bagaimana sistem kontrol sederhana bekerja, misalnya pada proses pemasakan nasi dengan rice cooker, hingga skala industri besar seperti High Pressure Acid Leach (HPAL) Nickel Process, refinery migas, dan pabrik pelumas. Dalam konteks ini, peran instrumentasi seperti sensor tekanan, flow meter, transmitter, serta sistem kontrol berbasis SCADA menjadi kunci dalam menjamin kualitas dan efisiensi produksi.
Rafly juga memaparkan beragam instrumen pengukuran yang digunakan di industri, mulai dari pengukur aliran berbasis diferensial tekanan, coriolis mass flow, ultrasonic, hingga sensor temperatur (RTD), level radar, radiometric, dan analyzer pH maupun konduktivitas untuk sistem water treatment. “Instrumentasi adalah jantung dari proses industri modern karena dari data inilah sistem kontrol bisa mengambil keputusan,” tegasnya.
Lebih jauh, ia membahas prospek karir di bidang E&I yang terbuka di berbagai sektor, meliputi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC), vendor atau supplier peralatan, hingga bidang operation dan maintenance. Setiap bidang menawarkan peluang kerja spesifik, mulai dari perancangan dan pengujian sistem kelistrikan, instalasi serta kalibrasi instrumen, hingga preventive maintenance, troubleshooting, dan pengembangan sistem industri.
Dengan pengalamannya bekerja di industri nikel dan migas sebelum bergabung dengan Shell Indonesia, Rafly berpesan agar mahasiswa menyiapkan diri dengan keterampilan teknis sekaligus soft skill. “Industri E&I adalah bidang yang dinamis. Adaptasi, ketelitian, dan semangat belajar terus-menerus akan sangat menentukan keberhasilan karir kalian,” ujarnya.
Kuliah umum ini memberikan wawasan nyata kepada mahasiswa bahwa Electrical & Instrumentation tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dunia kerja yang penuh peluang untuk berkontribusi dalam industri energi dan sumber daya mineral.